Sunday, January 05, 2014

MATURITY

Menurut saya maturity (kedewasaan) bukan dinilai dari usia. Jelas lah ya. Bukan pula dinilai dari title, jabatan, atau seberapa tinggi sekolah anda. Dewasa itu dinilai dari sikap dan reaksi terhadap apa yang terjadi pada diri anda *ejiee.

Dewasa berarti mampu untuk berpikir dan bertindak tanpa melibatkan emosi. Maksud ane, mampu memproses apapun yang dia dapat ke pikiran tanpa memasukkannya ke dalam hati. Kenapa emosi? Karena manusia kalau sudah emosi sikap yang ditunjukkan terkadang berlebihan. Berlebih marah, berlebih manja, berlebih cengeng, berlebih galau.

Contoh sederhana deh: 

Ada seseorang yang demen banget main UNO atau Kartu, tapi kalah melulu, terus ngambek, atau sakit hati. Itu berarti dia belum dewasa. Kalau orang dewasa sebelum sesuatu mengganggu emosinya dia akan berpikir terlebih dahulu sebelum dia memutuskan emosi apa yang akan dia pilih. Harusnya, dia berpikir, "Apaan sik, main kartu doang kenapa gw harus ngambek. Tapi si itu tadi nyebelin banget deh, sengaja banget biar gw kalah, ga suka gw sama dia. Tapi terus kenapa juga ya kalau dia nyebelin, itu kan personality orang. Dia hanya menjadi dirinya sendiri dan ngga ada yang salah dengan itu. Selain itu, what other's thinking is not my business. Terserah dia juga ya mau ngapain, namanya juga permainan, nggak ada drama nya ngga seru." Dan gak jadi ngambek atau sakit hati.

Gitu. Kelihatannya sih gampang ya. Tapi ane akuin susah! Saya sendiri juga masih perlu banyak belajar. Tapi bukan masalah permainan ya... Gw menang terus soalnya hahahah *ngok. Being mature by heart is easy yet complicated. Yang susah menurut gw adalah bagaimana menahan untuk tetap tenang. Di otak kita sih ngerti sebenernya kalau sesuatu itu ngga penting banget bikin kita emosi, tapi menjaga sikap supaya tetap kalem atau remain cool dan menjaga supaya mood kita tidak terpengaruh itu susah. Apalagi kalau dapet omongan atau diomongin macem-macem sama orang lain, beuh, sakit hatik. Susah banget itu nangkisnya hahaha.

Padahal sebenernya kalau dipikir-pikir, segala masalah atau hal buruk yang menimpa kita tidak akan menjadi buruk atau masalah kalau perasaan dan mood kita tidak bermasalah dengan itu. Ya ngga? masalah segede apapun kalau kita bisa tetep happy ya happy aja. Mirip lagunya Rihanna, "I choose to be happy... You and I... Like diamond in the sky..." *eaaaak. Kalau sakit hati atau patah hati karena putus cinta sih lain lagi ya. Itu levelnya udah level ngga tau apa hahaha. Se-dewasa2nya manusia kalau masalah cinta pasti mellow dan bisa sedih juga.

Jadi, intinya tergantung kita nih. Pinter-pinter mengatur hal apa saja yang layak mengganggu emosi. Bete, sedih, atau marah sih manusiawi ya tapi tidak untuk semua hal. Yah, semoga kita dapat mengontrol pikiran dan hati kita dengan lebih baik. Dengan tujuan supaya bisa hidup lebih tenteram dan damai sejahtera *haaazeeeg.