Tuesday, September 28, 2010

Anda siap menjadi orang kaya?

Setiap kali saya 'bekerja' di tempat saya sekarang ini, pasti diawali dan diakhiri oleh 'perjalanan'. Macam-macam hal yang saya lakukan untuk mengisinya. Yang paling sering tentunya tidur hahahaha. Kemudian ada satu saat, saya bekerja bersama-sama dengan 'Babeh', panggilan untuk atasan saya. Babeh dapat dibilang orang yang sangat bijak dan adil. Sangat firm sekali memandang makna kehidupan dan tahu bagaimana menikmati hidup. Cocok lah buat saya yang suka labil. Banyak hal yang saya pelajari dari beliau. Saya rugi tidak mengenal beliau dari awal saya bekerja. Sebelumnya banyak sekali 'miss-judge' yang saya lakukan ck ck ck. Menyesal rasanya. Tapi itu dulu. Well anyway, ada satu hal yang ingin saya share di sini. Saat dalam perjalanan bersama babeh, beliau bercerita tentang pengalamannya bertemu dengan ibu-ibu penjual nasi di depan salah satu institut politeknik di Balikpapan. Jadi begini ceritanya:

Blablablabla... intinya kita menyinggung masalah rezeki, kekayaan, karir dsb. Kemudian,

Babeh mengatakan, Saya pernah bertemu seorang Ibu-Ibu yang jual nasi di depan Politeknik Balikpapan, orangnya mengeluh terus kerjaannya selama saya makan disitu. Mengeluh warungnya tidak laku, suaminya bekerja namun tidak ada hasilnya dan lain sebagainya.

Babeh : "Ibu, jangan mengeluh terus, sekarang gini deh, Ibu siap nggak jadi orang kaya?"

Ibu : "Hah?" Ibunya bingung gak bisa jawab.

Babeh : "Oh bentar dulu, Ibu mau jadi orang kaya?"

Ibu : "Mau Pak"

Babeh : "Nah, kalau ibu mau jadi orang kaya, ibu harus SIAP jadi orang kaya! Bagaimana Ibu bisa jadi orang kaya kalau ibu sendiri tidak siap. Mau tau gimana caranya?"

Ibu : "Iya Pak"

Babeh : "Siap jadi orang kaya itu artinya, ibu harus bisa bersikap seperti orang kaya. Orang kaya itu gak pernah mengeluh Bu. Hidupnya bahagia, dan mereka selalu berbagi dengan sesama. Artinya, kita harus selalu bersyukur dan bahagia akan hidup yang kita punya sekarang. Dan tentunya juga saling berbagi dengan sesama. Ibu punya rezeki lebih, sisihkan untuk masjid atau anak kurang mampu, gak udah banyak-banyak yang penting ikhlas. Insyaallah bu, ini ratusan mahasiswa datang untuk makan ditempat Ibu.

Ibu : "Tapi Pak sekarang ini yang rame warung sebelah situ"

Babeh : "Ya itu makanya, harus siap dan banyak amal, tentunya juga harus sering meminta kepada Allah. Ibu ngeluh sama manusia gak ada untungnya bu. Mintalah kepada Allah. Ibu tau gak siapa manusia paling kaya di dunia?"

Ibu : "....."

Babeh : "Manusia paling kaya itu Nabi Sulaiman. Nabi sulaiman itu penguasa dunia. Hewan, Tumbuhan, sampai angin pun bisa ditunggangi oleh dia. Do'a nabi sulaiman kepada Allah itu, Ya Ghoniyyun Karim. Insayaallah Bu kalau ibu sering berdzikir seperti ini, dan meminta kepada Allah Ibu bisa mendapat apa yang ibu inginkan".

blablablabla.... dst.

Sebenarnya, poin yang ingin saya sampaikan adalah. Jika kita ingin bahagia di dunia ini, bahagia dengan mendapat rezeki yang lebih. Sebagai manusia kita harus banyak bersyukur, sering berbagi dengan sesama, dan selalu berdo'a. Tentunya semua harus dilakukan dengan ikhlas tanpa pamrih.